SantriDay

HUJAN

Santri sekarang udah ndak pada bener......santri yang harusnya jadi simbol seorang pemuda yang memiliki dedikasi agama yang tinggi telah hilang di mata masyarakat, semakin menjamurnya pesantren menghujani tanah air indonesia, memberikan kontribui positif bagi dunia pembelajaran Indonesia.
Tapi hal itu tidak diimbangi dengan semangat kesadaran para santri akan eksistensinya di Indonesia sangat besar, sehingga mereka membuat satu bercak hujan yang tidak mengenakkan di telinga WNI,,,yah.....apa mau di buat sekarang pesantren kebanyakan hanya menjadikan santri sebagai bilangan bilangan yang menimbulkan pundi-pundi uang baik secara langsung ataupun secara terencana, lewat pencarian bantuan misalnya....



mereka hanya di nilai dengan mata uang rupiah,mata uang penghormatan, mata uang kenyamanan....dan nilai-nilai lain. Memang, tidak semua pesantren seperti itu, tapi tidak sedikit pesantren yang menjadi kepuasaan pribadi,,,,,,akibatnya nama pesantren menjadi tersebar begitu luas di tanah air ibu pertiwi, dan sebagai akibatnya banyak orang tua yang ingin anaknya menjadi lebih beragama, lebih terdidik atau orang tua yang sudah kewalahan menghadapi si Anak.....melarikan anaknya ke pesantren.....
trus apa itu salah???? tentu TIDAK!!!.....
bahkan itu adalah satu tindakan cerdas orang tua, tapi orang tua juga harus berhati-hati,,,,,,mereka harus lebih jeli memilih pesantren yang pas dan benar tidak hanya sukur me-mondok-kan anaknya di sembarang tempat, karena sudah tidak mampu mengatasi kebandelan anaknya,
dan sebagai orang tua juga jangan cuma menitipkan atau dengan kata lain menyerahkan anaknya secara keseluruhan ke pesantren....................
lho...maksudnya gimana kok ga' boleh menyerahkan anak secara keseluruhan ke Pesantren, masa' mau tangannya atau mungkin dengkul-nya di tinggal di rumah, hehe
bukan itu,!? tapi yang dimaksud, jangan mentang-mentang anaknya di taruh di pondok tanggung jawab untuk mendidik anak diserahkan sepenuhnya kepada pihak pondok. Trus....kemudian Si Orang Tua enggan memperhatikan perkembangan dan pergaulan Si Anak ketika di Pondok, enggan mengontrol anak walaupun hanya dengan pertanyaan singkat yang menanyakan tentang diri Si Anak dengan pengalaman di pondoknya.....
maka walaupun seorang anak tinggal di pesantren orang tua juga harus ikut andil dalam mendidik perkembangan si anak, dan di harapkan suatu sistem kombinasi yang maha ampuh antara orang tua anak dengan pihak pesantren....karena RelationShip dalam hal ini di perlukan untuk mendidik karakter anak suapaya lebih mulia dan bersahaja.............
mengingat pondok pesantren sekarang yang jauh berbeda dengan pondok pesantren dahulu kala, ketika seorang Kiai tahu persis watak setiap santrinya, sehingga san Kiai pun tahu cara yang ampuh untuk menjinakkan perilaku sang santri, hal bisa terjadi karena memang setiap pondok hanya memilikisedikit saja santri, sehingga perkara yang mudah untuk menghafal dan memahamiasing-masing santri. Berbeda dengan Pondok Pesantren sekarang apalagi Pondok Pesantren Modern yang memiliki santri mencapai ribuan, maka janganpun paham,berinteraksi dengan semua santrinya pun belum tentu terpenuhi......
disitulah peran kerja sama Pesantren dan Orang tua di uji disini, mampukah mendidik seoramg santri menjadi santri yang berbudi pekerti tinggi, memiliki pengetahuan yang luas, dan patuh terhadap semua perintah agam dan tetap menaati peraturan Negara.....
sehingga tidak akan terjadi hujan santri yang membanjiri seluruh pelosok negeri, sebuah hujan yang tidak bisa memberi manfaaat atau kesenangan tetapi menjadi hujan pembawa kesengsaraan, pembawa bencana...........
maka mari kita (Seorang Anak. Orang Tua, Orang Muda....dan semuanya ) berusaha memperbaiki citra santri, menjadikan diri kita, anak kita , saudara kita, tetangga kita menjadi santri yang membawa manfaat dan kebaikan,
"menjadi hujan yang membawa berkah, rahmat dan membawa kesenangan dan senyuman bahagia dari masyarakat"